Kamis, 20 Januari 2011

Hati2 dengan penculikan abg via fb

Kamis, 20/01/2011 18:01 WIB
Perubahan Sikap Korban,
Singkap Kasus Penjualan ABG
di Facebook
Dede Rosyadi : detikNews
detikcom - Jakarta,
Terbongkarnya sindikat
penjualan ABG yang melibatkan
sindikat narkoba melalui
Facebook, berawal dari
kecurigaan orangtua. Orangtua
korban melihat ada perubahan
pada perilaku anaknya.
"Awal pengungkapan kasus ini
ketika orangtua mencurigai
perubahan sikap anak-anak
mereka, korban yang tadinya
sopan menjadi tidak sopan. Yang
awalnya tidak pernah melawan,
jadi suka melawan," ujar Ketua
Komisi Nasional Perlindungan
Anak (Komnas PA) Arist
Merdeka Sirait.
Hal itu disampaikan Arist dalam
jumpa pers di kantor Komnas
PA, Jl TB Simatupang, Pasar
Rebo, Jakarta Timur, Kamis
(20/1/2011).
Tak cuma orangtua, ternyata
guru sekolah korban juga
melihat ada perubahan sikap
muridnya. Melihat ada
perubahan perilaku, guru
korban kemudian melihat
Facebook milik muridnya.
"Guru itu melihat lebih jauh dia
melihat ada di Facebook, anak
didiknya yang menggunakan
celana pendek. Guru yang
tanggap itu langsung memanggil
anak tersebut dan di situ mulai
terungkap kasus ini. Mungkin ini
pengaruh narkoba," jelasnya.
Para korban, lanjutnya, tidak
terjerat lewat Facebook
melainkan dijebak dengan bujuk
rayu pelaku yang menjanjikan
sejumlah uang. Sedangkan
menurut pengakuan salah satu
pengakuan orangtua korban A
(15), Eti (43) mengeluhkan
anaknya yang berubah menjadi
pemberontak, dari yang
biasanya penurut.
"Anak saya yang biasanya
penurut jadi melawan. Dan jadi
susah tidur. Kejiwaannya stres.
Saya sempat bingung, ada apa
dengan anak saya. Akhirnya
saya sering sharing dengan
guru. Kalau anak saya tidak
masuk, guru kasih tahu.
Sebaliknya juga begitu," jelas
Etik.
Sebelumnya aparat Polres
Jakarta Pusat (Jakpus)
mengungkap penjualan anak
baru gede (ABG) untuk
memuaskan nafsu seksual para
pria hidung belang. Bisnis itu
dilakoni tersangka Ade melalui
situs jejaring sosial facebook.
"Tersangka ini melakukan
bisnisnya melalui facebook," ujar
Kasat Reskrim Polres Jakarta
Pusat Kompol Yoyon Toni
Saputra saat dihubungi
wartawan, Rabu (19/1/2011).
Di Facebook, tersangka
memasang foto gadis belia yang
masih duduk di bangku Sekolah
Menengah Pertama (SMP).
Tersangka juga kemudian
mencantumkan nomor telepon
yang bisa dihubungi untuk
pemesanan.
5 Korban dalam kasus penjualan
ABG melalui jejaring sosial di
Jakarta Pusat, juga dicekoki
sabu oleh para tersangka.
Ketua Komnas Perlindungan
Anak (Komnas PA) Arist
Merdeka Sirait meminta polisi
mengungkap jaringan itu.
"Ternyata ada sindikat narkoba
di dalamnya. Polisi harus
mengungkap sindikat narkoba
tersebut," ujar Aris di kantor
Komnas Perlindungan Anak, Jl TB
Simatupang, Jakarta Selatan,
Kamis (20/1/2011).
3 Korban yakni Y (13), K (12), Z
(14) dan orangtuanya
mendatangi Komnas
Perlindungan Anak. Sedangkan 2
korban lainnya tidak datang.