
Di ceritakan ada seorang pelukis yg tinggal di negri antah barantah dengan kisah hidupnya yg agak sedikit menyusahkan (menurut org lain) namun dia sendiri tidak merasa begitu setidaknya dgn memegang teguh sekelumit idenya sebagai prinsip hidupnya. Dia ingin membuktikan bahwa idenya itu bisa diterapkan dlm hidup. Walaupun tidak sedikit yg menyangsikannya, dia tetap menjalaninya walau kesusahan demi kesusahan menerpanya dia tak peduli karena dia hanya ingin pembuktian dari sebuah gagasan bukan melihat hasil dari akibat idenya itu. Dia bersedia menjadi orang pertama sebagai kelinci percobaannya. Dimana ide yg jd prinsip hidupnya itu adalah patut dan layak untuk dipikirkan oleh orang2 yg meragukannya. Dia berkeyakinan bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Sambil tetap yakin pd idenya itu dia terus melukis, hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan dan tahun berganti tahun dia tetap melukis, entah berapa ratus lukisan yg dia buat namun terlihat di kanvasnya tidak terlihat wajah kepuasan. Dia melukis apapun dengan harapan bahwa lukisan hari ini harus lebih baik dari lukisan kemarin dan dengan sangat yakin bahwa lukisan terbaiknya adalah lukisan esok hari. Walau demikian dari sejumlah banyak lukisan yg dihasilkan belum atau tidak ada satupun yg terjual. Sehingga dengan demikian tuntutan kebutuhan untuk hidupnya tidak pernah terpenuhi. Tapi dia tetap saja melukis. Sebenarnya sudah banyak orang2 yg mengerti seni datang kegaleri bututnya yg semua dindingnya tertutup oleh lukisan2 hasil karyanya bahkan hampir tak ada ruang lagi untuk menaruhnya, lukisannya itu bukan tidak bagus atau tidak bernilai seni tinggi setidaknya itu yg mereka katakan setiap pulang dari galeri sang pelukis td dgn tangan hampa. Mereka bilang ingin mencari lukisan mana yg paling baik, yg paling bagus, mereka bahkan ada yg sanggup membeli dgn harga ratusan juta. Tapi jawaban sang pelukis tetap sama bahwa jika ingin mencari lukisan yg paling baik, yg paling bagus adalah lukisan yg akan dia buat keesokan harinya, dan begitu orang yg sama yg datang pada hari ini akan kembali menagih janji sang pelukis dan hasilnya tetap sama, pulang tanpa membawa satu lukisanpun. Begitu dan begitu setiap harinya sampai akhir hayatnya pun masih tidak ada seorang pun yg berhasil membelinya. Tapi dia berhasil membuktikan bahwa memang susah membuktikan sesuatu tanpa adanya jaminan bahwa idenya itu memang layak untuk dibuktikan...Bersambung