Situasi semakin memanas menjelang pemilu 2014 dengan banyaknya isu-isu yang berbau SARA pun dijadikan komoditi politik. Apalagi dibeberapa media yang nota bene sebagai lawan politik pemerintah dengan cepat merespon dan menjadikannya sebagai headline berita setiap hari. Saya tidak akan menyebut media2 tsb, karena akan terkena delik hukum. Silahkan pembaca sendiri yang menilai media2 mana saja yang melakukan penghancuran sistimatis terhadap kinerja pemerintah. Mungkin ini bisa dibilang "serangan fajar" atau mencuri start supaya menang dalam pemilu nanti. Sebenarnya ini tidak adil karena media seharusnya tidak memihak golongan manapun tapi harus jadi moderator antara rakyat dengan pemerintah. Atau mungkin pemilik beberapa media itu memiliki ketakutan yang luar biasa akan kekalahannya di pemilu yang lalu terulang kembali. Sungguh picik pemimpin yg punya sifat demikian. Patutkah dijadikan pemimpin ?
Kamis, 17 Februari 2011
Beberapa media menjadikan isu-isu untuk menggulingkan pemerintahan
Situasi semakin memanas menjelang pemilu 2014 dengan banyaknya isu-isu yang berbau SARA pun dijadikan komoditi politik. Apalagi dibeberapa media yang nota bene sebagai lawan politik pemerintah dengan cepat merespon dan menjadikannya sebagai headline berita setiap hari. Saya tidak akan menyebut media2 tsb, karena akan terkena delik hukum. Silahkan pembaca sendiri yang menilai media2 mana saja yang melakukan penghancuran sistimatis terhadap kinerja pemerintah. Mungkin ini bisa dibilang "serangan fajar" atau mencuri start supaya menang dalam pemilu nanti. Sebenarnya ini tidak adil karena media seharusnya tidak memihak golongan manapun tapi harus jadi moderator antara rakyat dengan pemerintah. Atau mungkin pemilik beberapa media itu memiliki ketakutan yang luar biasa akan kekalahannya di pemilu yang lalu terulang kembali. Sungguh picik pemimpin yg punya sifat demikian. Patutkah dijadikan pemimpin ?